Notification

×

Iklan

Iklan

Halaman Baru Konflik Global

Selasa, 07 Oktober 2025 | Oktober 07, 2025 WIB Last Updated 2025-10-07T04:32:01Z
Jakarta,meocakra.com _Hari ini, tepat 2 tahun perang Palestina-Israel pecah sejak 07 Oktober 2023 lalu, dan situasi di lapangan masih deadlock.

Kesepakatan penghentian perang sesuai dengan 20 poin rencana Trump yang lalu, saat ini masih berjalan bias dan tidak clear.

Israel tetap memaksakan tiga hal penting: Pelucutan senjata HMS, Pembebasan Sandera, dan HMS harus meninggalkan pemerintahan Gaza selamanya. 

Sedangkan HMS juga menuntut 3 hal penting: Penghentian perang dan genosida secara total, penarikan tentara Israel secara total dari seluruh Gaza, dan pembangunan kembali Gaza yang telah dihancurkan. 

Konflik ini sudah menelan energi dunia sangat besar, tekanan terhadap Israel dan AS juga tidak kalah kuat, begitu juga negara negara arab dan Islam sudah sangat frustasi, plus kondisi GeoPolitik yang terus memanas. 

Tidak ada alasan Trump tidak menghentikan konflik ini, terlepas HMS dan Israel tidak menemukan jalan keluar dan titik temu. Perang ini seperti diwajibkan berhenti dulu, minimal calm down. Sama sama lelah. Terutama HMS dan Israel. 

Netanyahu sangat tidak puas dengan keputusan Trump yang meminta Israel berhenti menyerang Gaza, para pemimpin Israel juga saling debat di rapat rapat, bahwa Israel kalah jika ikut arahan 20 poin ala Trump. 

Tapi Israel juga tidak punya pilihan lain, tekanan internasional sudah begitu kuat mengarah kepadanya dan AS, mau gak mau, Israel harus berhenti perang saat ini begitu HMS setuju beberapa poin Trump, walaupun HMS telah menolak banyak poin yang lainnya. 

Suasana konflik yang sedang di puncak, Trump terus berupaya membujuk Netanyahu untuk berhenti perang, seberapapun tidak puas nya Netanyahu akan kondisi di lapangan saat ini.

HMS juga terus ditekan untuk menerima poin poin Trump, terutama oleh Qatar dan Turki. HMS sejauh ini mau menuruti permintaan Qatar dan Turki kecuali dua hal utama: tidak untuk meletakkan senjata, dan tidak untuk menarik diri dari pemerintahan Gaza. 

Bagi HMS, tanah palestina hanya bisa diperintah oleh orang Palestina, mekanismenya nanti bisa dibicarakan dengan semua kekuatan dan faksi faksi lainnya, tapi substansi nya, Gaza tetap harus diperintah oleh orang pilihan rakyat Gaza. Bukan pemerintah boneka dan juga bukan pemerintah titipan barat, baik Trump atau Eropa. 

Perang ini hanya calm down untuk sementara, Israel dan AS akan terus mencari cara agar poin poin Trump bisa dilaksanakan, terutama setelah Sandera Israel dibebaskan HMS, akan ada rencana jahat lain yang sedang disusun.

Itulah kenapa, HMS sampai saat ini terus berunding dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa Israel tidak melakukan pelanggaran atas semua poin yang disetujui, terutama setelah pertukaran tawanan selesai.

Israel dan AS tentu tidak bisa dipegang dalam sebuah perjanjian, Israel dan AS saat ini bersedia mengendorkan tekanan ke HMS karena tekanan global yang terus meningkat terhadap mereka. Bukan karena mau murni berunding dengan HMS.

Situasi geopolitik saat ini memang tidak memungkinkan perang ini berhenti total, bagi HMS dan Israel, perang ini adalah perang eksistensial. Tapi bagi dunia global, perang ini adalah lembaran baru pergeseran peta timur tengah dan GeoPolitik global secara menyeluruh.

Trump terutama, dia harus mengupayakan agar perang ini berhenti, perang ini telah menyedot energi AS sangat besar dan sangat melelahkan. Baik secara ekonomi, politik domestik, dan GeoPolitik global.

Trump perlu memberikan fokus ke Rusia dan China terutama. Ditambah dengan konflik Baru di Amerika Selatan dengan Venezuela. Konflik Palestina - Israel saat ini benar benar menguras energi dan mengalihkan fokus Trump ke isu isu lain yang tidak kalah penting.

Di Eropa Timur, eskalasi dengan Rusia semakin panas, dengan China, perang dagang dan perang GeoPolitik juga tensi nya semakin meninggi. China dikabarkan menawarkan triliunan dolar investasi kepada AS agar AS berhenti memerangi China dengan perdagangan.

China juga terus membayangi AS dengan isu perang dalam sengketa Taiwan. Sebuah siklus yang kemungkinan akan berulang seperti perang AS vs Rusia di Ukraina.

Dengan Rusia, negara negara Eropa Timur dan Barat semakin merasa was was, kesibukan Trump di Palestina membuat Putin semakin leluasa melakukan intimidasi di Eropa selama ini, dan kekalahan Ukraina di tangan Rusia mungkin hanya soal waktu.

Semua fokus Trump yang perlu dialihkan ke China, dan Rusia sudah saatnya all out dialihkan kesana. Trump hanya akan berkuasa sampai 2028. Tapi PR dia masih sangat banyak, dan bahkan belum ada PR satupun yang diselesaikan Trump sejak menjabat di periode kedua sesuai dengan janji kampanye nya kemarin.

Satu hal yang oleh Trump bisa dijadikan alat tukar untuk menenangkan Netanyahu saat ini adalah isu nuklir Iran, janji AS akan terus menekan Iran, bahkan janji Trump yang akan kembali menyerang Iran jika sudah waktunya. Kartu Iran ini saat ini yang bisa dijual ke Netanyahu untuk menjelaskan komitmen AS kepada Israel.

Perang Palestina - Israel, AS vs China, NATO vs Rusia. Semua ini akan terus meningkat beberapa tahun kedepan, terutama selama perang besar di Eropa Timur Belum berhenti. Perang ini adalah gerbang baru tuntutan Multipolar dan tuntutan tatanan baru dunia. Oleh sebab itu, perang perang ini tidak akan berhenti permanen.

Trump kemungkinan akan mewariskan semua PR ini kepada presiden AS selanjutnya, Trump tidak akan mampu menyelesaikan beberapa perang ini secara tuntas. Bahkan dengan perang baru di Ukraina. Apalagi perang klasik di Palestina.

Eskalasi dan turbulensi GeoPolitik ini akan terus menuju puncak, tidak ada kata surut, dan GeoPolitik global saat ini terus menuntut lahirnya tatanan baru, karena tatanan lama dianggap sudah punah.

Siapa yang kuat dia yang akan bertahan, siapa yang kuat akan terus melaju, dan negara manapun dan siapapun yang lemah, dia yang akan menanggung semua resiko dan dampak buruknya di halaman halaman baru GeoPolitik selanjutnya.
×
Berita Terbaru Update