Saat ditemui awak media pada Jumat(10/10) dijelaskan bahwa proyek tersebut masih berjalan dan dilaksanakan secara bertahap dengan menggunakan dana desa sehingga diharapkan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya menerima informasi yang sumbernya tidak jelas.
" Pembangunan dewa wisata ala Jepang masih berjalan, silahkan masyarakat untuk menanyakan informasi sejauh mana pembangunan desa wisata ala jepang" ungkapnya.
Selanjutnya dikatakan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan desa wisata pemerintah Desa selalu terbuka dan transparan.
" Kami terbuka kepada warga yang ingin menyampaikan saran pendapat melalui kanal "Laporlur". Dan kami berkomitmen untuk menjalankan amanah dalam penggunaan dana desa" bebernya.
Perlu diketahui pelaksanaan pembangunan desa wisata dikerjakan secara bertahap dengan memanfaatkan anggaran dana desa.
" Jadi tidak benar kalau dikatakan mangkrak karena hingga saat ini masih berlangsung kegiatan, seperti pengecatan dan lain-lain lain" paparnya(AR)
