Pengurus KRN Ustaz Yandi Nurfandi mengatakan, latar belakang seminar tersebut sebagai pembelajaran bagi orang tua tentang membangun rumah tangga Islami dan kiat menghadapi konflik rumah tangga yang saat ini kian marak.
“Latar belakang diadakannya acara ini karena kami melihat saat ini begitu marak terjadi konflik rumah tangga, kemudian adanya penyimpangan dalam keluarga terutama yang menjadi korbannya anak-anak. Maka itu perlu adanya edukasi yang sifatnya kerkelanjutan,” ujar Yandi.
Melalui seminar keluarga ini pihaknya berharap edukasi tentang cara membentuk keluarga harmonis bisa diberikan kepada ratusan peserta yang datang secara berpasangan.
“Jadi tujuan acara ini adalah upaya menciptakan keluarga yang harmonis berdasarkan perdoman dari Al-Quran dan As-Sunnah dengan pemahaman para sahabat. Artinya ketika ada terjadi konflik dalam rumah tangga, panduannya sudah ada. Panduannya berupa Al-Quran dan petunjuk dari Nabi Muhammad SAW,” jelas Yandi.
Pihaknya bersyukur seminar sehari yang dibagi dua sesi ini bisa menghadirkan dua narasumber yang memang menjadi pakar di bidang parenting Islami. Ustaz Oemar Mita menyampaikan materi tentang ‘Management Konflik dalam Keluarga’ sedangkan Ustaz Bendri Jaisyurrahman mengulas materi keluarga dengan tema ‘Bertahan atau Berpisah’.
“Alhamdulillah dua pemateri yang telah hadir memberikan materi yang luar biasa. Artinya, dari mulai dari menangani manajemen konflik, kemudian bagaimana menjadi orang tua yang solid, bagaimana menghadapi anak-anak di setiap fase-fasenya hingga bagaimana menghadapi ketika terjadi konflik besar dalam rumah tangga,” tutur Yandi.
“Jadi sebagai orang tua ini kita tidak boleh otodidak dalam membangun keluarga. Artinya, kita perlu terus belajar dan belajar,” tambahnya.
Selain itu, diselenggarakannya seminar keluarga ini dalam rangka mengenalkan Kuttab Raudhah Nabawiyah (KRN). Lembaga pendidikan Islam itu didirikan tidak hanya untuk mendidik para siswa-siswinya tapi juga membersamai orang tua sebagai partner utama guru dalam membimbing anaknya.
Kuttab Raudhah Nabawiyah sendiri baru berjalan tiga tahun dengan visi menyiapkan generasi qurani berkarakter Shalih Linafsih, Muslih Lighairih.
“Motto tersebut artinya bukan hanya anaknya saja menjadi solih, tetapi orang tuanya pun harus solih. Selain itu juga kita harus menyebarkan kebaikan ini, bukan hanya di internal KRN, tapi juga kepada masyarakat umum yang lebih luas insyaallah,” tandas Yandi.
Sekolah setara SD yang bertempat di Bima Raya Ujung, Cibuluh, Bogor Utara itu kembali membuka pendaftaran gelombang pertama yang dimulai 13 Oktober hingga 26 Desember 2025. Informasi pendaftaran bisa menghubungi nomor 081 27 27 27 938. []
